Sebagian besar dari kita mungkin telah sering mendengar kata-kata surveilans (surveillance). Namun, apakah kita sudah memahami arti sebenarnya dari kata surveilans? Mengapa surveilans penting dilakukan dalam bidang kesehatan? Apakah fungsi dan peranan dari kegiatan surveilans itu sendiri?
Secara harfiah, Surveillance berasal dari kata survey yang artinya mendata sesuatu atau mencatat/mengawasi. Surveilans kesehatan ialah pengumpulan data secara sistematis, yang kemudian dianalisis, diinterpretasi, dan dilakukan diseminasi hasil dari data yang diperoleh terkait dengan peristiwa/kejadian yang menyangkut kesehatan untuk kemudian digunakan dalam tindakan mengurangi morbiditas dan mortalitas serta untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Pelaksanaan sistem surveilans secara aktif dilakukan oleh unit-unit yang bergerak dalam kesehatan dengan mencari kasus di lapangan, sedangkan secara pasif dilakukan oleh tempat pelayanan kesehatan dan dari kasus yang dirujuk ke unit-unit kesehatan lain.
Sistem surveilans merupakan suatu siklus penyampaian informasi yang melibatkan pihak penyedia layanan kesehatan (health care providers), lembaga kesehatan masyarakat (public health agencies), dan masyarakat umum (the public).
Data surveilans melalui beberapa tahapan yaitu dimulai dengan pengumpulan data (collection), kemudian dilakukan pemeriksaan (collation), analisis dan interpretasi, yang kemudian melalui tahap akhir yaitu dissemination atau penyebaran hasil dan utilisation atau penggunaan hasil.
Sumber data surveilans:
Laporan kematian
Laporan morbiditas penyakit
Laporan penyelidikan kasus individu
Laporan penggunaan laboratorium (termasuk hasil uji laboratorium)
Survei khusus seperti penerimaan rumah sakit, register penyakit, dan survei serologi
Informasi tentang animal reservoirs dan vektor
Data demografik
Data lingkungan
Tujuan dan Kegunaan Surveilans
Surveilans bertujuan memberikan informasi tepat waktu mengenai masalah kesehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi secara dini dan dapat dilakukan respon pelayanan kesehatan dengan lebih efektif. Tujuan khusus surveilans: (1) Memonitor kecenderungan (trends) penyakit; (2) Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit, untuk deteksi dini outbreak; (3) Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya beban penyakit (disease burden) pada populasi; (4) Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan; (5) Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program kesehatan; (6) Mengidentifikasi kebutuhan riset.
Surveilans memungkinkan pengambilan keputusan untuk memimpin dan mengelola dengan efektif. Surveilans kesehatan masyarakat memberikan informasi kewaspadaan dini bagi pengambil keputusan dan manajer tentang masalah-masalah kesehatan yang perlu diperhatikan pada suatu populasi. Surveilans kesehatan masyarakat merupakan instrumen penting untuk mencegah outbreak penyakit dan mengembangkan respons segera ketika penyakit mulai menyebar. Informasi dari surveilans juga penting bagi kementerian kesehatan, kementerian keuangan, dan donor, untuk memonitor sejauh mana populasi telah terlayani dengan baik.
Surveilans berbeda dengan pemantauan (monitoring) biasa. Surveilans dilakukan secara terus-menerus tanpa terputus (kontinu), sedang pemantauan dilakukan secara intermiten atau episodik. Dengan mengamati secara terus-menerus dan sistematis maka perubahan-perubahan kecenderungan penyakit dan faktor yang mempengaruhinya dapat diamati atau diantisipasi, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah investigasi dan pengendalian penyakit dengan tepat.
Referensi:
Materi kuliah mengenai “Purposes and Uses of Surveillance” yang disampaikan oleh dr. Acong
http://fk.uns.ac.id/index.php/download/file/15
1 komentar:
artikel yang bagus gan, sangat bermanfaat...
Digital Marketing
GPS Tracker
Posting Komentar