Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi selalu diperlukan. Komunikasi merupakan cerminan adanya interaksi antara orang yang satu dengan yang lain. Komunikasi juga merupakan bagian terpenting dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik terhadap teman maupun bawahan karena komunikasi yang baik merupakan satu strategi dalam mempengaruhi orang lain menuju arah positif dan agar dapat terjalin suatu kerjasama.
Komunikasi berasal dari bahasa latin Communis/Communico yang artinya membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Setiap proses komunikasi pastilah terkait dengan adanya tujuan tertentu. Seseorang berkomunikasi, tentu saja mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Mulai dari tujuan yang sifatnya sambil lalu dan sekedar iseng, sampai kepada tujuan yang hendak dicapai secara terencana seperti tujuan untuk menyampaikan informasi, menambah pengetahuan, bahkan mungkin bertujuan untuk mengubah sikap atau perilaku orang.
Komunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal yaitu komunikasi dengan ciri bahwa pesan yang disampaikan berupa pesan verbal atau dalam bentuk ungkapan kalimat, baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan komunikasi non-verbal yaitu komunikasi dengan ciri pesan yang disampaikan berupa pesan non-verbal atau bahasa isyarat, baik isyarat badaniah (gestural) maupun isyarat gambar (pictoral).
Persepsi merupakan inti komunikasi. Persepsi disebut inti komunikasi karena jika persepsi orang terhadap informasi yang kita sampaikan tidak akurat, maka tidak mungkin kita dapat berkomunikasi secara efektif. Hal ini merupakan salah satu bentuk adanya miskomunikasi. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Untuk itu, dalam komunikasi adakalanya perlu dilakukan konfirmasi untuk mengetahui apakah persepsi yang ditangkap seseorang mengenai informasi yang disampaikan sudah tepat atau belum.
Agar pesan yang disampaikan melalui proses komunikasi dapat diterima dengan baik oleh komunikan, diperlukan suatu proses komunikasi efektif antara komunikator dan komunikan. Komunikasi yang efektif dapat terwujud jika komponen penting di bawah ini terpenuhi, komponen-komponen tersebut yaitu:
· - Kredibilitas dan daya tarik komunikator
· - Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan
· - Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan
Agar komunikasi terjalin dengan baik, hal-hal yang perlu kita lakukan ialah:
-Penyampaian informasi atau pesan dilakukan dengan jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara kita.
-Bahasa tubuh yang baik dan sesuai dengan pesan yang disampaikan, lakukan eye contact dengan lawan bicara.
-Adakalanya perlu melakukan konfirmasi atau menanyakan persepsi lawan bicara mengenai pesan yang kita sampaikan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak terjadinya miskomunikasi.
-Siap untuk mendengarkan ketika lawan bicara kita sedang berkomunikasi (menyampaikan pesan).
-Tunjukkan raut muka atau bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa kita tertarik dan respect terhadap pesan yang disampaikan lawan bicara kita.
-Memberikan feedback atau tanggapan terhadap pesan yang telah disampaikan oleh lawan bicara.
Referensi:
Materi kuliah mengenai “Communication at Working Place” yang disampaikan oleh Ibu Valentina Siswianti.
0 komentar:
Posting Komentar